Andreas Gerry Tuwo - Okezone Militan Oposisi Suriah (Foto: Reuters)
LUKSEMBURG – Delegasi Uni Eropa (UE) yang terdiri atas menteri luar negeri dari negara anggota UE, dilaporkan telah tiba di Luksemburg. Mereka bertemu untuk membicarakan konflik Suriah yang tak kunjung usai.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Asthon menyebut para delagasi akan menentukan sikap UE dalam masalah senjata kimia Suriah. Tidak hanya itu, kondisi politik dan krisis kemanusian juga masuk dalam agenda dialog.
Bersama Negara Arab dan Negara Barat lainnya, UE berusaha menemukan cara membangun dialog damai di Suriah yang telah lama tertunda. Mereka berencana untuk mempertemukan Presiden Suriah Bashar Al-Assad dengan pihak oposisi.
Menurut Kepala Liga Arab Nabil El-Araby, dialog Suriah direncanakan dihelat tanggal 23 November. Namun, pertemuan ini diragukan keberhasilannya. Oposisi baru mau berdialog jika Assad sudah tidak di kursi Presiden lagi. Sikap oposisi ini menjadi halangan besar dalam rencana dialog.
“Sudah ada rencana untuk menggelar dialog. Tetapi tanggal penyelengaraan masih belum pasti,” ujar utusan PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (22/10/2013). (why)
(ade)