NEW YORK – Bank milik Pemerintah China, Bank of China, dituduh membantu pendanaan Hamas. Bank of China disebut menyimpan dana Hamas di kantor cabangnya di Amerika Serikat (AS) untuk kemudian disalurkan ke Jalur Gaza.
Keterlibatan Bank of China dengan Hamas saat ini sedang diperiksa Pengadilan AS. Kasus tersebut dilaporkan sekelompok warga Israel yang keluarganya menjadi korban serangan Hamas pada 2006. Setidaknya ada 22 keluarga yang melaporkan Bank of China ke Pengadilan AS.
Pengadilan AS mengaku kesulitan membuktikan hubungan Bank of China dengan Hamas karena Pemerintah Israel menolak untuk bekerja sama. Pemerintah Israel diduga takut menyinggung China.
Pemerintah Israel menghalangi kesaksian petugas keamanan bernama Uzi Shaya yang diklaim mengetahui seluk-beluk hubungan Bank of China dengan Hamas. Shaya sudah bersedia bersaksi di AS, namun atasannya melarangnya.
“Saya bersedia memberi kesaksian, namun Pemerintah Israel belum memutuskan posisinya,” ujar Shaya seperti dikutip Associated Press, Selasa (12/11/2013).
Sikap Pemerintah Israel tentunya membuat kecewa keluarga korban serangan Hamas. Padahal, Pemerintah Israel selama ini bersikap keras terhadap Hamas. Israel enggan membantu warganya karena sedang mencoba merangkul China sebagai sekutunya. Negara Zionis tersebut merasa tidak cukup hanya menggandeng AS saja.
Wahyu Dwi Anggoro - Okezone